Cintanya Jauh Lebih Berat Dari Siapapun Bab 5

Posted in Other

Bab 5 - Kenyataan dan Khayalan

sumur di ladang: semi nge-raw (kakuyomu)

= = = = = = = = = = = = = = = = = = =


[Bab 5/10]

[Aku suka kamu. Aku cinta sama kamu, Satou Kazuki-kun.]


Saat aku duduk kelas dua SMA, aku mendapatkan pengakuan cinta untuk pertama kalinya dalam hidupku.

Gadis itu adalah gadis pemalu teman sekelasku.

Aku tidak ingat namanya. Aku hanya terpaku pada Shirakawa Yuna saat itu.


[Maaf......, tapi ada orang lain yang aku suka.]

[Shirakawa Yuna-san, kan......? Kamu suka sama dia kan?]

[M, maaf...... S, satu-satunya yang aku suka cuma Shirakawa Yuna.]

[Aku yakin aku bisa jadi lebih baik buat kamu dibanding Shirakawa-san.]

[Ngga, ini bukan soal kamu bisa lebih baik atau bukan......]

[Aku bakal ngelakuin apapun yang Satou-kun mau. Aku bakal kasih semua yang kamu mau, entah itu tubuhku atau uangku. Jadi, tolong...]

[Aku sudah bilang itu mustahil. Aku suka Shirakawa Yuna.]

[Soalnya dia manis, kan? Soalnya dia gadis manis, ya kan?]


Sebagai tanggapan, dia bergumam pada dirinya sendiri.


[Aku engga...... manis, kan? Aku jelek, kan...... Ahahaha.]

[Kamu tidak harus ejek dirimu jelek......]

[Tolong jujur aja bilang, 'Kamu jelek', aku sadar diri, kok.]


Dia jelek.

Matanya sipit. Hidungnya pesek. Bibirnya yang tebal.

Meskipun dia tinggi, dia juga tumbuh kesamping dan merupakan tipe bertubuh tambun. (ASW: yamaap ngelawak dikit pake tumbuh kesamping :v)

Dia yang seperti itu, perlahan membuka mulutnya.


[Satou-kun...... B, buat tanggapan atas perasaanku. Bilang kalo kamu suka aku.]

[Itu mustahil. Aku——]


Saat aku mengucapkan kata-kata penolakan, dia tiba-tiba mengeluarkan pisau pahat.

Itu adalah sesuatu yang biasa kami gunakan di kelas seni. Apa tujuannya mengeluarkan benda itu?


[Di dunia macem ini...... ngga ada gunanya lagi buat aku hidup......]


Dia menghunus pisau itu ke wajahnya yang pucat.


[Aku benci wajah ini. wajah ini. Kalo aja engga kaya gini... Kalo aja aku imut kaya Shirakawa Yuna, kalo aja aku cantik kaya cewek itu. Aku pasti bisa, aku pasti aku pasti bisa.]


——Buat Satou-kun jatuh cinta sama aku——


Sambil meneteskan air mata, dia mengutarakan ledakan perasaannya.

Dia terlihat memiliki dendam terhadap kenyataan dan mencari pembebasan.

Aku berlari ke arahnya, yang menggila.

Lalu aku melucuti pisau ukir itu dari tangannya.


[Diakui... Satou-kun mengakui keberadaanku... oleh Satou-kun. Aku, bisa hidup. Aku... Aku bisa hidup di dunia ini... Satou-kun, kamu mengakui keberadaanku. Aku bakal hidup buat Satou-kun. Demi Satou-kun.]


Aku tidak tahu apa yang dia katakan, tetapi dia sepertinya berhenti mencoba bunuh diri.


[Jangan pernah lakuin hal bodoh lagi. Paham?]

[Ya. Aku ngga bakal lagi. Aku mau hidup buat kamu, Satou-kun.]


Setelah kejadian itu, kami kembali ke kelas bersama.

Di lorong sebelum memasuki kelas, dia menggumamkan kata-kata dengan lirih.


[Aku bakal berusaha yang terbaik. Aku bakal ngelakuin yang terbaik demi Satou-kun.]


Itu adalah hal terakhir yang dia katakan padaku.

Tiba-tiba, seolah-olah dia kehilangan akal sehatnya, dia mengangkat suara aneh di kelas, lalu dia mengeluarkan gunting dan menyerang Shirakawa Yuna.


——Kalo aja kau ngga ada, aku bakal bahagia——

——Kau ngalag-ngalangin kebahagiaannya aku sama Satou-kun——

——Kalo kau lenyap, Satou-kun bakal jadi punyaku——


Setelah itu, dia ditangkap dan dibawa ke kantor polisi.

Aku tak tahu niat macam apa yang dia miliki untuk bertindak seperti itu.

Selanjutnya dia dikeluarkan dari sekolah karena kejadian ini. Ada banyak gosip tentang dia berada di bangsal kejiwaan atau berada di sekolah korespondensi, tetapi aku tahu itu tidak benar. (ASW: Sekolah korespondensi: semacam pembelajaran jarak jauh (kebanyakan untuk dewasa), materi dikirim lewat email/sejenis. Murid bisa menguasai materi sesuai kecepatan belajar masing-masing.)


[K, kamu ngelindungi aku...... Satou-kun. Maafin aku. Maafin aku.]


Tapi berkat dia, aku bisa menjual kebaikanku pada Shirakawa Yuna dan membuatnya berhutang budi.

Meski aku mendapat luka yang tidak akan sembuh seumur hidupku.

Aku melindungi Shirakawa Yuna dari gunting yang akan melukainya dengan tubuhku. Setelah itu, Yuna Shirakawa secara bertahap mulai berbicara kepadaku tanpa segan, dan setiap kali sesuatu terjadi, dia memperlakukanku dengan lebih baik.


[Ya ampun~. Satou-kun~, kamu keliru di sini, lho. Kamu ngga pinter soal matematika, ya~]

[Ah, Satou-kun. Pak Guru manggil kamu. Eeh...... Kamu tidak bisa soalnya ada piket siang? Kalo gitu, serahin aja sama aku. Aku pergi dulu!]

[Apa itu artinya kamu ngga bisa jalan sepulang sekolah sama aku? Satou-kun?]

[Baik. Aku mau makan crepes sama kamu hari ini. Kamu ngga punya hak buat nolak.]


Seiring berjalannya waktu, Shirakawa Yuna dan aku menjadi semakin dekat.

Hanya masalah waktu sebelum dia dan aku mulai berpacaran, dan itu tidak butuh waktu lama.


[Aku suka sama kamu. Tolong jadi pacarku, Shirakawa Yuna-san.]

[Aku juga suka kamu, Kazuki Satou-kun. Tolong jaga aku mulai sekarang ya.]


Pertama kali seumur hidup. Pengutaraan cinta pertamaku pun berbuah sukses.

Untuk beberapa waktu, dia dan aku berpacaran seperti pasangan normal.

Dan kemudian, tanpa peringatan, aku meneteskan air mata saat mengucapkan selamat tinggal padanya.


Shirakawa Yuna——gadis yang paling aku cintai di dunia, meninggal.

Setelah lulus SMA, aku diterima di universitas yang sama dengannya, dan di musim semi di bulan April yang aku nanti-nantikan.


[Satou-kun. Tentu aja, kita bakal tinggal bareng, kan? Gimanapun kita sepasang kekasih, ya kan?]


Usulnya, dan akupun menyetujuinya.

Namun, dia meninggal.

Dia memiliki banyak teman, dan meninggalkan duka dan kesedihan untuk banyak orang.

Penyebab kematiannya adalah kecelakaan lalu-lintas. Itu adalah kecelakaan yang tiba-tiba dan tidak terduga.



***



Aku terbangun dengan jantung berdebar kencang lalu bangun dari tempat tidur.

Pandanganku gelap gulita. Dan nafasku sesak tak terhentikan.


"Haa haa haa haa haa haa haaa."


Aku meletakkan tanganku di atas jantungku untuk menenangkan diri dan mencoba mengatur nafasku sebisa mungkin.

Sebagai hasil dari tarikan dan hembusan nafas dalam yang berulang, aku mulai merasa jauh lebih baik.

Tapi kemudian aku mendengar suara dari sebelah.


"Ada apa......? Kamu keliatan kesakitan, Satou-kun.”


Itu adalah Shirakawa Yuna. Dia melihatku dengan mata khawatir.


"N, ngga...... ngga ada apa-apa. Aku cuma dapet mimpi menakutkan."

"Kamu dapet mimpi menakutkan......? Mimpi macem apa itu?"

"Aku dapet mimpi kalo Shirakawa sama aku pacaran, tapi kematian misahin kita."


Tanpa alasan, aku mulai menangis.

Itu hanyalah mimpi. Tapi aku benar-benar tak tahu kenapa aku seperti ini.


"Ngomong apa sih kamu, Satou-kun? Aku tepat ada disini, kan."


Dengan senyum keibuan, Shirakawa Yuna mendekapku dalam pelukannya.


"Ngga apa-apa. Shirakawa Yuna ada disini. Akupun ada di sini." (ASW: "*** Yuna wa koko ni itu, Watashinara ***", agak janggal. kenapa bukan watashi "WA".)

"Y, ya. K, kamu bener....... Yuna ada...... di sini, kan ya? Bener."

"Ngga usah khawatir. Aku ngga bakal pernah ninggalin kamu sendirian, Satou-kun." 


Regards: Mimin-sama
= = = = = = = = = = = = = = = = = = =


NOTE: SUS

Mbah Du-chan (Atmin)Makasih udah mampir disini, jangan lupa buat ninggalin jejak.
Kalo ada kesalahan, koreksi, kritik, atau saran, kasih tau mimin di komentar ya~ Sampai ketemu lagi~

Dukung kami dengan memberikan beberapa suntikan BANSOS melalui Trakteer

Previous Post Next Post
No Comment
Add Comment
comment url
Discussion
Aku Suka Web-Novel ~ Aku Suka Web-Novel ~ Aku Suka Web-Novel
Takada Kuota - Takada Kuota - Takada Kuota
By: Mbah Du-chan