Masalah Komunikasi Bab 23
sumur di ladang:
= = = = = = = = = = = = = = = = = = =
Aku sedang berbaring di kasur di rumah, memikirkan sesuatu.
Sesuatu itu adalah Kanzaki-san.
Dia mengatakan kepadaku bahwa dia pernah berbicara denganku ketika ujian masuk.
Kalau dipikir-pikir…yah, aku tidak perlu memikirkannya, aku hanya berbicara dengan satu gadis pada hari itu.
Ada seorang gadis terduduk di jalan pada hari ujian.
Dia adalah gadis yang tampak pendiam.
Dia tampak seperti orang yang berbeda dari Kanzaki-san.
Awalnya kupikir aku akan membiarkan dia begitu saja.
Tetapi ketika aku melihat gadis itu dari dekat, aku melihat bahwa dia mengalami cedera di kakinya.
Meskipun aku memiliki masalah komunikasi, aku tidak bisa meninggalkan seorang gadis yang duduk di jalan dengan kaki terluka pada hari ujian masuk.
Aku mendekati gadis itu dan bertanya,
[B..Bisakah kamu berdiri]
Dia menggelengkan kepalanya dalam diam.
Jika aku tidak melakukan sesuatu, aku akan terlambat juga.
Satu-satunya cara yang bisa kupikirkan saat itu adalah menggendongnya di punggungku ke tempat ujian.
Itulah satu-satunya cara yang bisa aku pikirkan.
Aku membulatkan tekad.
[Aku minta maaf! Aku akan menggendongmu di punggungku … jadi kamu tidak akan terlambat untuk ujian…]
Aku benar-benar luar biasa saat itu, pikirku dalam hati.
Jika itu diriku yang sekarang, aku mungkin tidak akan memikirkan cara seperti itu.
Gadis itu awalnya ragu-ragu, tetapi dia tidak ingin terlambat untuk ujian, jadi dia setuju untuk digendong di punggungku.
Tidak ada percakapan antara aku dan gadis itu dalam perjalanan ke tempat ujian.
Aku hanya bisa mendengar degup jantung gadis itu.
Ketika tiba di sekolah, aku membawa gadis itu ke guru di gerbang dan memberi tahu apa yang terjadi, lalu aku meninggalkannya di sana.
Gadis itu mungkin Kanzaki-san.
Regards: Mimin-sama
= = = = = = = = = = = = = = = = = = =
NOTE:
Mbah Du-chan (Atmin)Makasih udah mampir disini, jangan lupa buat ninggalin jejak.
Kalo ada kesalahan, koreksi, kritik, atau saran, kasih tau mimin di komentar ya~ Sampai ketemu lagi~
Dukung kami dengan memberikan beberapa suntikan BANSOS melalui Trakteer
Mbah Du-chan
Sedang ngobatin pasiennya. Konon katanya, sakitnya karna digini-gini. Sambil komat-kamit mulut Mbah Du-chan baca manga, Dengan segelas air putih, lalu pasien disembur.